Dana Kas Kecil
Soemarso
( 2004 ) mendefinisikan dana kas kecil sebagai berikut :
”sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank ( dengan cek )”.
”sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank ( dengan cek )”.
Dari
kutipan di atas jelas bahwa dana ini hanya diperuntukan bagi
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang tidak mungkin
dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh sebab itu perusahan perlu menetapkan
mata anggaran apa saja yang bisa dibayarkan dengan menggunakan kas kecil, dan
mata anggaran apa saja yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan dana
tersebut, karena tidak semua pengeluaran yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan
menggunakan dana kas kecil. Tetapi ada perkiraan-perkiraan karena alasan
tertentu tidak dibayarkan dengan kas kecil, walaupun jumlahnya relatif kecil.
Dalam
sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah penting
untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran
yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek
disebabkan penarikan cek memebutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi dengan
adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera.
Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya
pengeluaran rutin.Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil
adalah biaya-biaya:
a.
Biaya makan minum
b.
Biaya perlengkapan
c.
Biaya keperluan kantor
d.
Serta biaya-biaya
lainnya.
Karena fungsinya yang
demikian penting, maka pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas
kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayarkan
betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya
oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus
menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau perusahaan tersebut
menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang
kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa
langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil tadi.
Jumlah dana kas kecil
yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan
menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko
kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu
aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar.
2.
BUKTI
PEMAKAIAN DANA KAS KECIL
a. Bukti Kas Keluar.
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi
kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem
dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan
pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
b. Cek.
Merupakan dokumen
yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang
kepada orang/badan yang namanya tercantum pada cek atau pembawa cek.
c. Permintaan Pengeluaran
Kas Kecil.
Dokumen ini digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang
kepada pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil dokumen ini
berfungsi sebagai bukti pengeluaran. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang kas
kecil menurut nama pengeluaran dana kas kecil.
d. Bukti Pengeluaran Kas
Kecil.
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan
bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil
kepada pemegang dana kas kecil.
e. Permintaan Kembali Dana
Kas Kecil.
Dokukmen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana
kas kecil.
3. METODE
PENCATATAN DANA KAS KECIL
Metode
pencataan dana kas kecil berkaitan dengan pembentukan awal serta proses
menjurnal mutasi kas kecil yang digunakan. Metode pencatatan dana kas kecil
tergantung dari kebijakan perusahaan ( bagian keuangan perusahaan) yang telah
disepakati, dapat menggunakan metode dana tetap ( imprest
fund method )
atau metode dana tidak tetap ( fluctuation fund method).
a.
Metode Dana Tetap ( Imprest Fund
Method )
Dalam
metode dana tetap, dana kas kecil ditentukan dalam jumlah yang relative tetap.
Jika jumlah dana yang ditetapkan dianggap cukup untuk pengeluaran kas kecil
dalam suatu periode tertentu, jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan atau
diturunkan. Dalam metode ini pun pemegang kas kecil tidak mencatat pemakaian
kas kecil dalam jurnal.Buku kas kecil dijadikan sebagai catatan intern pemegang
kas kecil dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar dalam pencatatan di buku
besar.
b.
Metode Dana Tidak Tetap ( Fluctuation Fund
Method )
Dalam
metode dana tidak tetap, pemakaian kas kecil oleh pemegang kas kecil dicatat
dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai
dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah
yang tetap, sehingga pengganti dana kas kecil (pengisian kembali) tidak harus
sama dengan yang telah dikeluarkan.
4.
PERHITUNGAN
SELISIH DANA KAS KECIL
Selisih
kas ataupun kas kecil merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas
menurut perhitungan fisik dengan catatan kas yang ada pada rekening bank maupun
catatan buku besar kas pada perusahaan.
Terjadinya
selisih kas dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut :
a.
Adanya uang palsu.
b.
Kehilangan akibat
kekeliruan saat transaksi penjualan tunai, misalnya kekeliruan saat melakukan
pengembalian uang kepada pelanggan.
c.
Adanya penerimaan atau
pembayaran yang ada nilai recehannya.
d.
Kesalahan pencatatan
yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun pengeluaran kas
sehingga harus dilakukan jurnal koreksi.
e.
Sebab-sebab yang sama
sekali tidak dapat diketahui
Apabila
kas kecil menurut perhitungan fisik lebih besar bila dibandingkan dengan
catatan buku besar kas kecil maka hal itu disebut sebagai selisih kas lebih
(cash overage) tetapi apabila kas kecil menurut perhitungan fisik lebih kecil
dibandingkan menurut catatan buku besar kas kecil maka disebut selisih kas
kurang (cash shortage).
Jurnal untuk mencatat selisih kas adalah sebagai
berikut :
a.
Selisih kas lebih (cash
overage)
Kas
Kecil
Rp xxx -
Selisih
kas Kecil
- Rp xxx
b.
Selisih kas kurang
Selisih
kas Kecil
Rp xxx -
Kas
Kecil
- Rp xxx
Selisih kas kecil lebih dianggap
sebagai pendapatan dan selisih kas kecil kurang dianggap sebagai beban atau
kerugian. Dalam laporan Laba/Rugi selisih kas lebih akan diinformasikan sebagai
pendapatan di luar usaha dan selisih kas kurang akan diinformasikan sebagai
beban di luar usaha. Selisih kas yang terjadi saat terjadinya transaksi namun
belum dicatat dalam jurnal maka tidak perlu dibuat jurnal koreksi, tetapi kalau
sudah dicatat dalam jurnal atau karena kesalahan pencatatan maka harus
dilakukan jurnal koreksi.
·
Harrah's Reno Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusFind Harrah's 광주광역 출장샵 Reno Casino 경상북도 출장샵 & 광주 출장샵 Hotel (formerly known as Harrah's Reno) 경주 출장마사지 on MapYRO. Real-time driving directions 익산 출장마사지 to Harrah's Reno Casino & Hotel, 777 Casino Center Drive, Reno